Senin, 19 November 2012

Alasan kenapa anime susah tayang di indonesia (part 2)

Diposting oleh Put12a at 23.05

Sebelumnya telah di bahas mengenai sebab Tidak Ditayangkannya Anime di Indonesia dari faktor biaya, sekarang kita membahas kendala yang menyebabkan Tidak ditayangkan/dilanjutkannya Anime di Indonesia karena :

1. Halangan dari pihak pembuat Anime
2. Halangan dari pihak yang akan menayangkan Anime


Kita bahas yang pertama dulu,
Ehm, jujur saya paling benci sama orang yang minta di tayangkan Anime Sampai Tamat.
Bagaimana mungkin bisa sampai tamat? Toh di Jepang sana, penulis manganya masih berusaha membuat sampai sekarang? Masashi Kishimoto ataupun Eiichiro Oda masih berjuang menyelesaikan Manga (Komik) ceritanya sampai sekarang. Bagaimana mungkin Anime (Film Animasi yang di buat berdasarkan Manga/Komiknya) bisa tayang duluan mendahului Manganya? Dan bagaimana mungkin cerita Anime yang ditayangkan melebihi cerita di komik yang masih di jual di Indonesia?
Ya, gak laku lah komiknya kalo gitu....
Tapi kan ada banyak anime yang sudah selesai ceritanya di Jepang tapi gak kunjung tayang di Indonesia? Soal ini, kita menuju ke point no.2



Memang benar, banyak Anime yang sudah selesai ceritanya, tapi tidak tayang di Indonesia. Selain karena faktor biaya yang buat stasiunTV kita tidak mampu mau membayarnya. Kenapa tidak mau? Tidak seperti halnya BON (Bleach, Naruto, One Piece) yang ketika di tayangkan langsung tapat sambutan baik dari penonton, banyak anime baru yang tidak begitu dikenal semacam Mirai Nikki ato Penguindrum yang relatif baru yang kalo diberanikan membelinya dan menayangkan di Indonesia takutnya tidak ada peng-iklan yang mau mengiklankan di jam tayang tersebut karena sepi penonton dan akhirnya tidak balik modal.

Tapi itu faktor kedua, faktor utama yang paling penting adalah masalah Izin. Lagi-lagi penyebabnya karena isu murahan "Anime, adalah tayangan yang tidak baik untuk Anak-Anak" .Contonya dalam sepak terjang penayangan One Piece di Indonesia, di tengah jalan kehadirannya mendapat tanggapan negatif dan pencekalan karena dalam Anime tersebut banyak adegan kekerasan dan gambar yang tidak cocok untuk anak-anak.


Padahal, sebenarnya Anime itu bukan tayangan untuk anak-anak, tetapi ditujukan untuk remaja 15 tahun keatas. Hanya saja pola pikir orang Indonesia yang salah, karena menganggap segala sesuatu yang berbau animasi, adalah hanya untuk anak-anak. Tapi, masa iya tayangan "Hentai" mau di kasih ke anak bocah??! Jadi, secara tidak langsung Indonesia juga menjelekan Jepang yang membuat film kartun untuk merusak otak anak kecil agar berpikiran mes-um dan mengajarkan kekerasan. Sekali lagi
saya katakan, Anime bukan untuk Anak-Anak!

Entah kenapa tanggapan Anime buat anak-anak bisa muncul dan melagenda di masyarakat, apa pemicunya dan apa penyebabnya, mungkin tanggapan dari Kang Zulfikar bisa membantu..
1.      Pada zaman penayangan pertama anime di Indonesia, anime yang ditayangkan masih anime untuk anak kecil. Jadi dulu kalo gak salah, anime yang tayang pertama kali adalah doraemon. Secara keseluruhan Doraemon memang bukanlah anime yang memiliki konten kekerasan, vulgar, atau konten apapun yang tidak cocok untuk anak kecil. Karena itulah Doraemon mendapat rating A+BO dan mendapat jam tayang pagi (wajar). Mungkin dari penayangan Doraemon inilah awal mulanya masyarakat Indonesia “Salah kaprah” mengenai anime.
2.      Tokoh yang digambarkan dalam anime umumnya anak-anak. Pada zaman awal penayangan anime memang benar bahwa sebagian besar karakter utamanya adalah anak kecil. Bisa diambil dari anime Doraemon, P-Man dan, Kiteretsu. Ketiga anime tersebut memang menceritakan tentang kehidupan siswa SD yang umumnya anak-anak.

3.      Gaya gambar masih seperti gambar humor / karikatur. Anime yang saya sebutkan sebelumnya (Doraemon, Kiteretsu, dll) memiliki gaya gambar humor atau mirip seperti karikatur. Sehingga walaupun ada adegan perkelahian, namun yang ditampilkan malah bukan seperti perkelahian (entahlah apa namanya hanya gambar asap dan wajah saja ). Jika penggambaran perkelahiannya saja seperti itu bagaimana anime tersebut bisa di bilang terdapat anime kekerasan?
4.      Karena berbentuk animasi. Sekarang masyarakat Indonesia mulai berpikir bahwa semua film yang terbuat dari animasi (khususnya 2D) adalah untuk anak kecil. Hal ini dibuktikan dengan dapat tayangnya anime segenre Crayon Shin-chan di Indonesia. Kalau anda mau tahu, di negara asalnya (Jepang) anime tersebut mendapatkan waktu penayangan pukul tengah malam (waktu penayangan acara dewasa di negeri tsb). Bandingkan dengan di Indonesia yang waktu penayangannya di pagi hari dan bahkan di hari minggu yang notabene nya adalah hari libur. Mungkin beberapa orang dewasa kaget yah ketika menemani anaknya nonton shinchan? Padahal prinsip mereka, ini adalah kartun bocah.. Jadi cuman buat anak-anak orang dewasa ogah nonton. Tapi beruntunglah orang dewasa sekarang yang sudah kuliah tapi masih senang Anime, berarti pikiran mereka telah terbuka :D

Padahal, sejujurnya saya berpendapat kalau kualitas serial milik Indonesia tidak lebih bagus dari Anime-Anime ini lho.. bahkan lebih buruk. Setiap sore, ada saja sinetron gak berkualitas yang membawa pengaruh negatif terhadap perkembangan otak. Ironisnya ibu saya selalu gak mau ketinggalan ceritanya, begitu pula adik saya (umur 7 tahun) yang tidak sengaja terdidik karena bersama ibunya. Walhasil, kepribadian pun terbentuk, kalian lebih suka mana? Anak kecil yang berimajinasi naruto, atau Anak kecil yang ngomongin pacar-pacaran kayak di sinetron dan nyanyi-nyanyi kayak anak ababil? (bandingkan aja walaupun dua-duanya emang bukan tayangan anak-anak)

  • Share On Facebook
  • Digg This Post
  • Stumble This Post
  • Tweet This Post
  • Save Tis Post To Delicious
  • Float This Post
  • Share On Reddit
  • Bookmark On Technorati

YOUR ADSENSE CODE GOES HERE

4 komentar:

Unknown on 23 Desember 2012 pukul 01.48 mengatakan...

pilih anime lah.lebh masuk kesan positifnxa.bnxak motivasinxa lagi.


Put12a on 16 Januari 2013 pukul 13.47 mengatakan...

@budi santos
setuju gan, bahkan lebih mendidik dari pada sinetron alay wkwkwkwk


Anonim mengatakan...

yoo ane tau masalah Shincan itu emang film KHUSUS DEWASA itu bisa diBUKTIkan dengan melihat COMIC CRAYON SHINCAN Banyak Gambar/Adegan yang sangatlah tidak pantas ilihat oleh Anak Anak , Tapi di Stasiun TV Inonesia ( RCTI ) Crayon Shincan di tayangkan dikarenakan sudah banyak PENYARINGAN & SENSOR baik dlm bentuk dubbing yg di bedakan,disalahkan , atau tidak sama sekali ^_^

See ya ~Anonymous~ 137 ~~~We~Are~Anonymous~~~ :))


Put12a on 20 April 2013 pukul 12.13 mengatakan...

@Anonim siiipp gan :)) ya memang begitulah negara kita semua dihalalkan untuk kekayaan :|


Have any question? Feel Free To Post Below:

jangan lupa untuk meninggalkan komentar berupa kritik dan saran agar blog ini semakin berkembang dan saya bertrima kasih atas kunjunganya ^_^
dan kalau bisa sobat sekalian jangan menggunakan id Anonim

 

Tukar Link

© 2012 | Modifikasi dan Publikasi Kodokoala. All Rights Reserved.